Perkembangan Skena Musik Drum n Bass di Surabaya

SHVR
SHVR
Perkembangan Skena Musik Drum n Bass di Surabaya

Garasi 337, yang berlokasi di Jl. Barata Jaya III, Surabaya, adalah tempat sablon dan toko pernak-pernik ‘ngeri’ anak punk. Namun sesekali terdengar lagu-lagu Drum n Bass (DnB) di playlist-nya. Mereka ingin mengenalkan musik sidestream satu ini. Sidestream atau arus pinggir adalah antonim dari Mainstream, yang merujuk pada musik-musik yang berada di arus utama seni hiburan. Kebetulan musik Punk atau Hardcore yang sering diputar di Garasi 337 ‘satu arus’ dengan DnB.   Musik yang kerap kali disebut-sebut sayap kiri ini secara tidak langsung telah membentuk massanya sendiri, dan tentu tidak terjadi secara instan. Yogiedigital, salah satu jebolan Garasi 337, mengatakan bahwa DnB mulai bisa diterima dan dinikmati pada tahun 2006-2009.  Salah satu band yang  berpengaruh bagi Garasi 337 adalah The Prodigy.

Sekitar tahun 2009, titik bal?k dari chart music nomer satu saat itu beralih dari band ke arah musik elektronik. Skrillex dengan Dubstep-nya berhasil menduduki podium chart music di jajaran atas dunia. Inilah yang memotivasi lahirnya Bassterd Music, yaitu komunitas musik elektronik yang tidak berada di superclub. Bassterd Music sering kali membuat workshop atau coaching clinic yang bertujuan untuk mengedukasi khalayak tentang musik-musik elektronik yang berfokus pada genre musik dan bagaimana teknik menjadi seorang DJ yang saat itu sering dianggap sebelah mata.

Bassterd Music juga memiliki residen DJ, yaitu Bima Sakti (Yogiedigital dan Dimas Novan), TerbujurKaku, Aji, Samuel Respati, dan masih banyak lagi. “Saat itu kita produce lagu, dan kalau tampil, ya, Live PA. Pernah di Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta.” ujar Yogiedigital. Shout Out to-nya TerbujurKaku saat itu mencetak sejarah dengan karya magisnya yang berjudul Sekar Jepun, dan telah diputar di berbagai negara.

Puncak menjamurnya musik DnB saat itu terjadi ketika ada konflik internal komunitas DnB di Internet yang beredar. Ternyata animo ini juga dirasakan di kota-kota lainnya, tidak hanya di Surabaya. Dan Bassterd makin gencar dengan pergerakannya saat itu. Mereka sering manggung di berbagai acara seni dan menyelipkan unsur-unsur DnB kedalamnya. Mereka terus memproduksi lagu dan membuat workshop. Tahun 2010, Bassterd Music dilirik dan mendapatkan slot di salah satu pub yang bernama Colors, di jalan Sumatra, Surabaya. Dengan teknik permainannya yang ‘ngeri’ Aji dan Samuel Rispati lah yang saat itu diorbitkan oleh Bassterd Music untuk bermain di Colors. Bassterd Music juga memiliki jagoan acara yang berjudul CONSUME AND COLLECTIVE volume 1 sampai 6 yang berlangsung dari 2011 hingga 2013. Bertempat di Samola DJ Shop, di jalan Margorejo, milik living legend skena musik elektronik underground kebanggaan Surabaya, Aldo Samola. Inilah puncak kejayaan Bassterd Music. Bahkan sampai diundang oleh beberapa stasiun tv lokal dan radio saat itu. Tahun 2014, Bassterd Music vakum dari skena karena kesibukan masing-masing anggotanya.

Tetapi beat DnB agaknya tidak berhenti mengalir. Beberapa jebolan Bassterd Music di tahun 2016 datang kembali dengan nama DnB SUB, yang dibentuk oleh kolektif DnB Surabaya yang bertujuan untuk tetap melestarikan musik sidestream satu ini dan tetap berkarya dengan terus produce music. DnB SUB kedatangan bintang barunya yang kita kenal dengan nama panggung Macan Joget atau Dancing Tiger yang sangat iconic hingga saat ini. Tidak lupa juga full support dari Radiogasm dan GATRA untuk DnB SUB sangatlah berarti. Bisa disimpulkan bahwa musik sayap kiri Drum n Bass di Surabaya belum mati, tetap ada, dan akan terus ada.

Share article