Rave Ressurection
Beberapa tahun belakangan ini, Ican "Harem" pimpinan Gabber Modus Operandi bersama kawan-kawan memprakarsai gebrakan "Rave Pasar". RAVEPASAR adalah festival mandiri yang digagas secara kolaboratif oleh banyak komunitas kreatif musik, seni, fashion, dan sastra. Ide Ravepasar didasarkan pada perkembangan seni rupa kontemporer di Indonesia yang kebetulan berkaitan dengan budaya musik klub. Didukung dengan latar belakang keprihatinan kurangnya ruang bagi seniman lokal dan praktisi kreatif lokal lainnya untuk menampilkan karya seni alternatif, yang dinilai tidak sesuai dengan pesatnya kemunculan industri pariwisata Bali oleh permintaan komersial.
Festival pertama diadakan pada 10 Januari 2020 di gudang sekitar Pantai Seseh, Bali. Acara dimulai dengan program diskusi, workshop, dilanjutkan dengan performance art, live music konser, dan DJ dengan total 20 seniman kolaborasi dari berbagai kota di Indonesia selama 12 jam. Akan dipadukan dan dikolaborasikan dengan seniman dari berbagai bidang kreatif untuk merefleksikan waktu — menampilkan karya seni yang saling terkait dengan era saat ini. Pertunjukan pembuka, Band Noise Punk Hardcore Morbit Education langsung menghajar pengunjung dengan sajian noise punk yang begitu keras ditelinga. Sederet penampil benar-benar menghancurkan suasana. Antara lain, Gabber Modus Operandi featuring YLVA, Raja Kirik, Krowbar, Jaga Jaga featuring Wayan Subandi, Rollfast, Advark, dan Cocainslim yang mengisi halaman penampil live dan DJ set. Ada pula Morgue Vanguard, Wok the Rock, Marlowe Bandem, dan Rudolf Dethu yang digaet sebagai pembicara dalam sesi diskusi. Sepanjang acara berisi musik keras nan mengganggu telinga. Berbeda dari selera komersil yang selama ini diperdengarkan dalam berbagai platform. Walaupun acara pada akhirnya dibubarkan. Namun bisa menilik lagi tidak hanya “Rave Pasar’ yang melakukan hal ini.
Gebrakan serupa juga dilakukan di Yogyakarta. Sempat beberapa kali berlangsung acara dengan mengokupasi Gudang yang dulunya adalah galeri bernama ICan Network di Suryodiningratan. Yang diprakarsai oleh kolektif Bast Cultura. Beberapa eventnya adalah Bobbins, Java Heat: Neo Tropica 5 yang menjadi tuan rumah bagi artist Taiwan “Meuko!meuko!” dan yang terakhir Java Heat: Neo Tropica 6.
Selain Bali dan Jogja. Bandung juga hobi mengokupasi basement venue dari resto hingga hotel untuk ber-rave party. 90’s Kitchen sempat menjadi langganan Club Dansla menggarap acara DJ dari label singapore “Darker Than Wax”. Baru baru ini Club Dansla kembali mengokupasi basement De Braga by Artotel untuk acara Bear the Brunt, yang diisi berbagai DJ dan live perform dari DJ Bali, Jogja, Bandung, hingga Chicago.